Sabtu, 23 Maret 2024

SHOLAT QIYAMU RAMADHAN DALAM AL-MUWATHTHA

 


AL-MUWATHA IMAM MALIK


31. Menghidupkan kegiatan Ramadhan

231 - حَدَّثَنِيْ مَالِكُ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ الْقَارِيِّ أَنَّهُ قَالَ خَرَجْتُ مَعَ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابَ فِيْ رَمَضَانَ إِلَى الْمَسْجِدِ فَإِذَا النَّاسُ أَوْزَاعٌ مُتَفَرِّقُوْنَ يُصَلِّى الرَّجُلُ لِنَفْسِهِ وَيُصَلِّى الرَّجُلُ فُيَصَلِّى بِصَلَاتِهِ الرَّهْطُ فَقَالَ عُمَرُ وَاللَّهِ لَأَرَانِيْ لَوْ جَمَعْتُ هَؤُلَآءِ عَلَى قَارِئٍ وَاحِدٍ لَكَانَ أَمْثَلَ فَجَمَعَهُمْ عَلَى أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ قَالَ ثُمَّ خَرَجْتُ مَعَهُ لَيْلَةً أُخْرَى وَالنَّاسُ يُصَلُّوْنَ بِصَلَاةِ قَارِئِهِمْ فَقَالَ عُمَرُ نِعْمَتِ الْبِدْعَةُ هَذِهِ وَالَّتِيْ تَنَامُوْنَ عَنْهَا أَفْضَلُ مِنَ الَّتِيْ تَقُوْمُوْنَ يَعْنِيْ آخِرُ اللَّيْلِ وَكَانَ النَّاسُ يَقُوْمُوْنَ أَوَّلَهُ

231. Telah menceriterakan kepadaku Malik dari Ibnu Syihab dari Urwah bin Zubair dari Abdurrahman bin Abdul Qari, dia berkata: “Saya keluar bersama Umar bin Khattab ke masjid pada bulan ramadhan, ternyata orang-orang (sholat) berpencar-pencar dalam beberapa kelompok. Ada yang sholat sendirian, ada juga yang sholat dengan diikuti jamaah. Umar berkata: “Demi Allah, sesungguhnya saya berpendapat, jika aku kumpulkan mereka dengan satu Qari (imam), niscaya akan lebih utama”. Akhirnya Umar pun memerintahkan agar mereka sholat dengan imam Ubay bin Ka’ab. Abdurrahman berkata: “Saya keluar bersama Umar bin Khattab pada hari yang lain, pada saat itu orang-orang shalat dengan satu Qari (imam) mereka. Umar pun berkata : “Sebaik-baik bid’ah adalah ini! Waktu yang kalian gunakan untuk tidur (akhir malam) adalah lebih baik dari pada yang kalian pergunakan untuk shalat sekarang ini (setelah Isya). Waktu itu orang-orang sholat pada awal malam.

 

232 – وَحَدَّثَنِي عَنْ مَالِكٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يُوْسُفَ عَنِ السَّائِبِ بْنِ يَزِيْدٍ أَنَّهُ قَالَ أَمَرَ عُمَرُ بْنِ الْخَطَّابِ أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ وَتَمِيْمًا الدَّارِيِّ أَنْ يَقُوْمَا لِلنَّاسِ بِإِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً قَالَ وَقَدْ كَانَ الْقَارِئُ يَقْرَأُ بِالْمِئَيْنِ حَتَّى كُنَّا نَعْتَمِدُ عَلَى الْعِصِيِّ مِنْ طُوْلِ الْقِيَامِ وَمَا كُنَّا نَنْصَرِفُ إِلَّا فِيْ فُرُوْعِ الْفَجْرِ

232. Telah menceriterakan kepadaku Malik dari Muhammad bin Yusuf dari As-Saib bin Yazid, dia berkata: “Umar bin Khattab memerintahkan Ubay bin Kaab dan Tamim Ad-Dary untuk mengimami orang-orang (tarawih) dengan 11 rakaat”. As-Sa’ib berkata: “Imam membaca 200 ayat sehingga kami bersandar di atas tongkat karena sangat lamanya berdiri. Dan kami tidak keluar masjid melainkan hampir waktu fajar (subuh).”

233 – وَحَدَّثَنِيْ عَنْ مَالِكٍ عَنْ يَزِيْدِ بْنِ رُوْمَانَ أَنَّهُ قَالَ كَانَ النَّاسُ يَقُوْمُوْنَ فِيْ زَمَانِ عُمَرَ بْنِ الْخَّطَّابِ فِيْ رَمَضَانَ بِثَلَاثِ وَعِشْرِيْنَ رَكْعَةً

233. Telah menceriterakan kepadaku Malik dari Yazid bin Ruman, dia berkata: “Orang-orang pada zaman Umar bin Khattab sholat ramadhan 23 rakaat”.

 

234 – وَحَدَّثَنِيْ عَنْ مَالِكٍ عَنْ دَاوُدَ بْنِ الْحُصَيْنِ أَنَّهُ سَمِعَ الْأَعْرَاجَ يَقُوْلُ مَا أَدْرَكْتُ النَّاسَ إِلَّا وَهُمْ يَلْعَنُوْنَ الْكَفَرَةَ فِيْ رَمَضَانَ قَالَ وَكَانَ الْقَارِئُ يَقْرَأُ سُوْرَةَ الْبَقَرَةِ فِي ثَمَانِ رَكَعَاتٍ فَإِذَا قَامَ بِهَا فِيْ اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً رَأَى النَّاسُ أَنَّهُ قَدْ خَفَّفَ

234. Telah menceriterakan kepadaku Malik dari Daud bin Al Hushain, bahwa dia mendengar A’raj berkata : “Saya tidak mendapatkan orang-orang melainkan mereka melaknat orang-orang kafir pada bulan ramadhan”. Al A’raj berkata: “Imam sholatnya membaca surah Al Baqarah dalam 8 rakaat. Jika saja imam itu membacanya untuk 12 rakaat maka orang-orang akan mengatakan imam meringankan bacaannya”.

 

235 – وَحَدَّثَنِيْ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِيْ بَكْرٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبِيْ يَقُوْلُ كُنَّا نَنْصَرِفُ فِيْ رَمَضَانَ فَنَسْتَعْجِلُ الْخَدَمَ بِالطَّعَامِ مَخَافَةَ الْفَجْرِ

235. Telah menceriterakan kepadaku Malik dari Abdullah bin Abu Bakar, dia berkata: “Saya mendengar Bapakku berkata: “Pada bulan Ramadhan kami keluar masjid (selesai sholat) segera bergegas mempersiapkan makan (sahur) karena takut datangnya fajar (subuh)”.

 

PERANG UMMAT ISLAM AKHIR ZAMAN

 


عَنْ أَبِي حَوَالَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ , قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : “ سَيَصِيرُ الْأَمْرُ إِلَى أَنْ تَكُونُوا جُنُودًا مُجَنَّدَةً ، فَجُنْدٌ بِالشَّامِ ، وَجُنْدٌ بِالْيَمَنِ ، وَجُنْدٌ بِالْعِرَاقِ “ ، قَالَ ابْنُ حَوَالَةَ : خِرْ لِي يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِنْ أَدْرَكْتُ ذَلِكَ ، قَالَ : “عَلَيْكَ بِالشَّامِ ، فَإِنَّهَا خِيرَةُ اللَّهِ مِنْ أَرْضِهِ ، يَجْتَبِي إِلَيْهَا خِيرَتَهُ مِنْ عِبَادِهِ ، فَإِنْ أَبَيْتُمْ ، فَعَلَيْكُمْ بِيَمَنِكُمْ ، وَاسْقُوا مِنْ غُدُرِكُمْ ، فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ تَكَفَّلَ لِي بِالشَّامِ وَأَهْلِهِ

“Pada akhirnya umat Islam akan menjadi pasukan perang: satu pasukan di Syam, satu pasukan di Yaman, dan satu pasukan lagi di Iraq. Ibnu Hawalah bertanya: Wahai Rasulullah, pilihkan untukku jika aku mengalaminya. Nabi saw: Hendaklah kalian memilih Syam, karena ia adalah negeri pilihan Allah, yang Allah kumpulkan di sana hamba-hamba pilihan-Nya, jika tak bisa hendaklah kalian memilih Yaman dan berilah minum (hewan kalian) dari kolam-kolam (di lembahnya), karena Allah menjamin untukku Negeri Syam dan penduduknya.” (Shahih, HR. Abu Dawud (2483) Imam Ahmad (4/110) Al-Hakim, dan Ibnu Hibban)

 

Ada tiga Negara Islam yang disebut banyak hadist karena Kemuliaan dan peran pentingnya dalam perang akhir zaman menghadapi musuh musuh Islam, tiga negara yang dimuliakan tersebut adalah Iraq, Yaman dan Syams (Suriah, Palestina, Libanon).

Senin, 06 Februari 2023

ALLAH DI ARSY TETAPI DIA SANGAT DEKAT

ALLAH DI ATAS ARSY

‘Dalil Arsy dan yang menyatakan bahwa Allah sangat dekat dengan kita:


إِنَّ رَبَّكُمُ اللهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ …

“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam diatas ‘Arsy…” (al-A’raf (7): 54).

Ayat-ayat yang menyebutkan bahwa Allah bersemayam di atas ‘Arsy diulang sebanyak 8 kali, pada surat Yunus (10): 3, ar-Ra’d (13):2, Thaha (20):5, al-Furqan (25):59, al-Qasas (28):14, as-Sajdah (32): 4, Fushilat (41): 11, an-Najm (53): 6 dan al-Hadid (57): 4

Ayat-ayat tersebut semuanya menjelaskan bahwa Allah bersemayam diatas ‘Arsy.

Hadits dari Abu Hurairah rodiallahu’anhu, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda:

لَمَّا قَضَى اللَّهُ الْخَلْقَ كَتَبَ فِي كِتَابِهِ -فَهُوَ عِنْدَهُ فَوْقَ الْعَرْشِ- إِنَّ رَحْمَتِي غَلَبَتْ غَضَبِي

“Ketika Allah menciptakan makhluk , Dia menuliskan di kitab-Nya (Al-Lauh Al-Mahfuzh) – dan kitab itu bersama-Nya di atas ‘Arsy – : “Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemarahan-Ku.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Hadits Abu Hurairah rodiallahu’anhu juga bahwa Nabi shollallahu’alaihiwasallam memegang tangannya (Abu Hurairah) dan berkata:

يَا أَبَا هُرَيْرَةَ، إِنَّ اللهَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرَضِيْنَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ، ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ

Wahai Abu Hurairah, sesungguhnya Allah menciptakan langit dan bumi serta apa-apa yang ada diantara keduanya dalam enam hari, kemudian Dia berada di atas ‘Arsy.” (HR. An-Nasai dalam As-Sunan Al-Kubra, dishahihkan Al-Albani dalam Mukhtasharul ‘Uluw)


ALLAH SANGAT DEKAT

Adapun ayat-ayat yang menunjukkan bahwa Allah adalah dekat disebutkan dalam al-Qur’an sebanyak 5 kali, antara lain ialah:

….وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيد….

dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya…” (Qaf (50): 16). Kemudian disebutkan juga pada: surat al-Baqarah (2): 186, Hud (11): 61, Saba’ (34): 50 dan al-Waqi’ah (56): 85.

Ayat-ayat tesebut memberikan pengertian bahwa Allah sangat dekat kepada kita. Jika dilihat secara sepintas, seakan-akan ayat-ayat tersebut bertentangan, antara ayat yang menyatakan bahwa Allah adalah jauh (Arsy), dan ayat yang menyatakan bahwa Allah adalah dekat. Sebenarnya ayat-ayat tersebut tidaklah bertentangan, karena Allah itu tidak ada yang sebanding dengan DIA. 

,قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ  لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ  وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada yang setara dengan Dia."


BERAMALLAH, KARENA PERISTIWA KIAMAT ITU SUNGGUH BERAT

 

 عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ سَمِعَ النَّبِيَّ ص يَخْطُبُ وَ هُوَ يَقُوْلُ: اِنَّكُمْ مُلاَقُو اللهِ مُشَاةً حُفَاةً عُرَاةً غُرْلاً. مسلم 4: 2194

Dari Ibnu ‘Abbas, ia mendengar Nabi SAW bersabda dalam khutbahnya, “Sesungguhnya kamu sekalian akan menemui Allah dengan berjalan kaki, tidak beralas kaki, telanjang dan belum berkhitan”. [HR. Muslim juz 4, hal. 2194]

عَنْ عَدِيّ بْنِ حَاتِمٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا مِنْكُمْ مِنْ رَجُلٍ اِلاَّ سَيُكَلّمُهُ رَبُّهُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ وَ لَيْسَ بَيْنَهُ وَ بَيْنَهُ تُرْجُمَانٌ ثُمَّ يَنْظُرُ اَيْمَنَ مِنْهُ فَلاَ يَرَى شَيْئًا اِلاَّ شَيْئًا قَدَّمَهُ، ثُمَّ يَنْظُرُ اَشْأَمَ مِنْهُ فَلاَ يَرَى شَيْئًا اِلاَّ شَيْئًا قَدَّمَهُ، ثُمَّ يَنْظُرُ تِلْقَاءَ وَجْهِهِ فَتَسْتَقْبِلُهُ النَّارُ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ اَنْ يَقِيَ وَجْهَهُ النَّارَ وَ لَوْ بِشِقّ تَمْرَةٍ فَلْيَفْعَلْ. الترمذى 4: 26

Dari ’Adiy bin Hatim, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang diantara kalian kecuali Tuhannya akan bicara dengannya pada hari qiyamat dan tidak ada antara Dia dan antaranya seorang penerjemah, kemudian ia menoleh ke kanannya, lalu ia tidak melihat sesuatu kecuali sesuatu yang telah ia lakukan, kemudian ia melihat ke kirinya, maka ia tidak melihat sesuatu kecuali sesuatu yang telah ia lakukan. Kemudian ia melihat di mukanya maka neraka menghadapinya”. Rasulullah SAW bersaba, “Barangsiapa diantara kalian dapat menjaga dirinya dari api neraka biarpun dengan sepotong kurma, maka hendaklah ia lakukan”. [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 35]

عَنْ اَبِى بَرْزَةَ اْلاَسْلَمِيّ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا اَفْنَاهُ وَ عَنْ عِلْمِهِ فِيْمَا فَعَلَ وَ عَنْ مَالِهِ مِنْ اَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَ فِيْمَا اَنْفَقَهُ وَ عَنْ جِسْمِهِ فِيْمَا اَبْلاَهُ. الترمذى 4: 36

Dari Abu Barzah Al-Aslamiy, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Kedua telapak kaki seseorang tidak pindah-pindah sehingga ia ditanya tentang umurnya dalam apasaja ia habiskan, tentang ilmunya dalam apasaja ia lakukan dan tentang hartanya darimana ia memperolehnya dan dalam apasaja ia belanjakan, dan tentang tubuhnya dalam apasaja ia sibukkan”. [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 36]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اَتَدْرُوْنَ مَا اْلمُفْلِسُ؟ قَالُوْا الْمُفْلِسُ فِيْنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَ لاَ مَتَاعَ. قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اْلمُفْلِسُ مِنْ اُمَّتّى مَنْ يَأْتِى يَوْمَ اْلقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَ صِيَامٍ وَ زَكَاةٍ وَ يَاْتِى قَدْ شَتَمَ هذَا وَ قَذَفَ هذَا وَ أَكَلَ مَالَ هذَا وَ سَفَكَ دَمَ هذَا وَ ضَرَبَ هذَا فَيَقْعُدُ فَيُقْتَصُّ هذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ اَنْ يُقْتَصَّ مَا عَلَيْهِ مِنَ الْخَطَايَا أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِى النَّارِ. الترمذى 4 : 36

Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Apakah kamu tahu siapa orang yang pailit itu ?”. Mereka menjawab, “Ya Rasulullah, orang yang pailit diantara kami adalah orang yang tidak punya uang dan tidak punya barang”. Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang pailit dari ummatku adalah orang yang datang pada hari qiyamat dengan membawa amal shalat, puasa dan zakat, dan ia juga datang dengan menghina orang ini, menuduh zina kepada orang ini, memakan harta orang ini, menumpahkan darah orang ini, dan memukul orang ini. Lalu ia duduk, maka orang ini diambilkan dari kebaikan-kebaikannya dan orang ini juga diambilkan dari kebaikan-kebaikannya. Jika habis kebaikannya padahal belum lunas kesalahan-kesalahannya maka kesalahan-kesalahan orang yang pernah didhalimi itu diambil dan diberikan kepadanya, kemudian ia dilemparkan ke neraka”. [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 36]

BERAMALLAH WALAU DENGAN SEPARO KURMA

 

 

عَنْ عَدِيّ بْنِ حَاتِمٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا مِنْكُمْ مِنْ رَجُلٍ اِلاَّ سَيُكَلّمُهُ رَبُّهُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ وَ لَيْسَ بَيْنَهُ وَ بَيْنَهُ تُرْجُمَانٌ ثُمَّ يَنْظُرُ اَيْمَنَ مِنْهُ فَلاَ يَرَى شَيْئًا اِلاَّ شَيْئًا قَدَّمَهُ، ثُمَّ يَنْظُرُ اَشْأَمَ مِنْهُ فَلاَ يَرَى شَيْئًا اِلاَّ شَيْئًا قَدَّمَهُ، ثُمَّ يَنْظُرُ تِلْقَاءَ وَجْهِهِ فَتَسْتَقْبِلُهُ النَّارُ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ اَنْ يَقِيَ وَجْهَهُ النَّارَ وَ لَوْ بِشِقّ تَمْرَةٍ فَلْيَفْعَلْ. الترمذى 4: 26

Dari ’Adi bin Hatim, ia berkata : Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah seorang diantara kalian kecuali Tuhannya akan bicara dengannya pada hari qiyamat dan tidak ada antara Dia dan antaranya seorang penerjemah, kemudian ia menoleh ke kanannya, lalu ia tidak melihat sesuatu kecuali sesuatu yang telah ia lakukan, kemudian ia melihat ke kirinya, maka ia tidak melihat sesuatu kecuali sesuatu yang telah ia lakukan. Kemudian ia melihat di mukanya maka neraka menghadapinya”. Rasulullah SAW bersaba, “Barangsiapa diantara kalian dapat menjaga dirinya dari api neraka biarpun dengan sepotong kurma, maka hendaklah ia lakukan”. [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 35]

Senin, 12 Desember 2022

COR BALAK DUDUKAN KUBAH

Hari ini Senin tanggal 18 Jumadil Awal 1444 atau 12 Desember 2022 pekerjaan Pembangunan Masjid Baitul Muttaqin Buntok sampai pengecoran balak atap untuk dudukan kubah. Tukang bekerja enam orang.

Sebelum pekerjaan cor dilakukan diadakan makan siang bersama keluarga Supiatno, Rismato dengan tukang yang dikepalai Zainal, Nanang, Tole, Pak Tole dan dua lainnya.

Kondisi air sungai Barito sedang kebanjiran namun tidak menggangu pekerjaan karena pekerjaan dilakukan di bagian atas balak atap.

Suhu gerah, kondisi langit cerah berawan. 

Sabtu, 05 Maret 2022

DOA

 


اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ

“Ya Allah, ampunilah seluruh kaum muslimin dan kaum muslimat, kaum mukminin dan kaum mukminat, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, Sesungguhnya, Engkau adalah Dzat yang Maha Mendengar, Maha dekat, Dzat yang mengabulkan doa.

اَللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ. اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ

“Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu keselamatan dalam beragama, kesehatan badan, limpahan ilmu, keberkahan rezeki, taubat sebelum datangnya maut, rahmat pada saat datangnya maut, dan ampunan setelah datangnya maut. Ya Allah, mudahkanlah kami dalam menghadapi sakaratul maut, berikanlah kami keselamatan dari api neraka, dan ampunan pada saat hisab.”

اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْبَلاَءَ وَالْوَباَءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

"Ya Allah Tuhan kami. Hindarkanlah kami dari malapetaka, bala dan bencana, kekejian dan kemunkaran, sengketa yang beraneka, kekejaman dan peperangan, yang tampak dan tersembunyi dalam negara kami khususnya, dan dalam negara kaum muslimin umumnya. Sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu."