وَ لْـتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلىَ اْلخَيْرِ وَ يَأْمُرُوْنَ بِاْلمَعْرُوْفِ وَ يَـنْـهَـوْنَ عَنِ اْلمُنْكَرِ، وَ اُولـئِكَ هُمُ اْلمُـفْـلِحُوْنَ. ال عمران:104
JAMAAH AS-SUNNAH BUNTOK
Ibnu Mas’ud berkata, الجماعة ما وافق الحق وإن كنت وحدك “Yang disebut jama’ah adalah yang mengikuti kebenaran, walau pun ia seorang diri.” (Dikeluarkan oleh Al Lalikai dalam Syarh I’tiqod Ahlis Sunnah wal Jama’ah 160 dan Ibnu ‘Asakir dalam Tarikh Dimasyq 2/ 322/ 13).
Sabtu, 20 April 2024
KEWAJIBAN AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR
وَ لْـتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلىَ اْلخَيْرِ وَ يَأْمُرُوْنَ بِاْلمَعْرُوْفِ وَ يَـنْـهَـوْنَ عَنِ اْلمُنْكَرِ، وَ اُولـئِكَ هُمُ اْلمُـفْـلِحُوْنَ. ال عمران:104
Sabtu, 23 Maret 2024
SHOLAT QIYAMU RAMADHAN DALAM AL-MUWATHTHA
AL-MUWATHA IMAM MALIK
31. Menghidupkan kegiatan Ramadhan
231 - حَدَّثَنِيْ مَالِكُ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ الْقَارِيِّ أَنَّهُ قَالَ خَرَجْتُ مَعَ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابَ فِيْ رَمَضَانَ إِلَى الْمَسْجِدِ فَإِذَا النَّاسُ أَوْزَاعٌ مُتَفَرِّقُوْنَ يُصَلِّى الرَّجُلُ لِنَفْسِهِ وَيُصَلِّى الرَّجُلُ فُيَصَلِّى بِصَلَاتِهِ الرَّهْطُ فَقَالَ عُمَرُ وَاللَّهِ لَأَرَانِيْ لَوْ جَمَعْتُ هَؤُلَآءِ عَلَى قَارِئٍ وَاحِدٍ لَكَانَ أَمْثَلَ فَجَمَعَهُمْ عَلَى أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ قَالَ ثُمَّ خَرَجْتُ مَعَهُ لَيْلَةً أُخْرَى وَالنَّاسُ يُصَلُّوْنَ بِصَلَاةِ قَارِئِهِمْ فَقَالَ عُمَرُ نِعْمَتِ الْبِدْعَةُ هَذِهِ وَالَّتِيْ تَنَامُوْنَ عَنْهَا أَفْضَلُ مِنَ الَّتِيْ تَقُوْمُوْنَ يَعْنِيْ آخِرُ اللَّيْلِ وَكَانَ النَّاسُ يَقُوْمُوْنَ أَوَّلَهُ
231. Telah menceriterakan kepadaku Malik dari Ibnu Syihab dari Urwah bin Zubair dari Abdurrahman bin Abdul Qari, dia berkata: “Saya keluar bersama Umar bin Khattab ke masjid pada bulan ramadhan, ternyata orang-orang (sholat) berpencar-pencar dalam beberapa kelompok. Ada yang sholat sendirian, ada juga yang sholat dengan diikuti jamaah. Umar berkata: “Demi Allah, sesungguhnya saya berpendapat, jika aku kumpulkan mereka dengan satu Qari (imam), niscaya akan lebih utama”. Akhirnya Umar pun memerintahkan agar mereka sholat dengan imam Ubay bin Ka’ab. Abdurrahman berkata: “Saya keluar bersama Umar bin Khattab pada hari yang lain, pada saat itu orang-orang shalat dengan satu Qari (imam) mereka. Umar pun berkata : “Sebaik-baik bid’ah adalah ini! Waktu yang kalian gunakan untuk tidur (akhir malam) adalah lebih baik dari pada yang kalian pergunakan untuk shalat sekarang ini (setelah Isya). Waktu itu orang-orang sholat pada awal malam.
232 – وَحَدَّثَنِي عَنْ مَالِكٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يُوْسُفَ عَنِ السَّائِبِ بْنِ يَزِيْدٍ أَنَّهُ قَالَ أَمَرَ عُمَرُ بْنِ الْخَطَّابِ أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ وَتَمِيْمًا الدَّارِيِّ أَنْ يَقُوْمَا لِلنَّاسِ بِإِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً قَالَ وَقَدْ كَانَ الْقَارِئُ يَقْرَأُ بِالْمِئَيْنِ حَتَّى كُنَّا نَعْتَمِدُ عَلَى الْعِصِيِّ مِنْ طُوْلِ الْقِيَامِ وَمَا كُنَّا نَنْصَرِفُ إِلَّا فِيْ فُرُوْعِ الْفَجْرِ
232. Telah menceriterakan kepadaku Malik dari Muhammad bin Yusuf dari As-Saib bin Yazid, dia berkata: “Umar bin Khattab memerintahkan Ubay bin Kaab dan Tamim Ad-Dary untuk mengimami orang-orang (tarawih) dengan 11 rakaat”. As-Sa’ib berkata: “Imam membaca 200 ayat sehingga kami bersandar di atas tongkat karena sangat lamanya berdiri. Dan kami tidak keluar masjid melainkan hampir waktu fajar (subuh).”
233 – وَحَدَّثَنِيْ عَنْ مَالِكٍ عَنْ يَزِيْدِ بْنِ رُوْمَانَ أَنَّهُ قَالَ كَانَ النَّاسُ يَقُوْمُوْنَ فِيْ زَمَانِ عُمَرَ بْنِ الْخَّطَّابِ فِيْ رَمَضَانَ بِثَلَاثِ وَعِشْرِيْنَ رَكْعَةً
233. Telah menceriterakan kepadaku Malik dari Yazid bin Ruman, dia berkata: “Orang-orang pada zaman Umar bin Khattab sholat ramadhan 23 rakaat”.
234 – وَحَدَّثَنِيْ عَنْ مَالِكٍ عَنْ دَاوُدَ بْنِ الْحُصَيْنِ أَنَّهُ سَمِعَ الْأَعْرَاجَ يَقُوْلُ مَا أَدْرَكْتُ النَّاسَ إِلَّا وَهُمْ يَلْعَنُوْنَ الْكَفَرَةَ فِيْ رَمَضَانَ قَالَ وَكَانَ الْقَارِئُ يَقْرَأُ سُوْرَةَ الْبَقَرَةِ فِي ثَمَانِ رَكَعَاتٍ فَإِذَا قَامَ بِهَا فِيْ اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً رَأَى النَّاسُ أَنَّهُ قَدْ خَفَّفَ
234. Telah menceriterakan kepadaku Malik dari Daud bin Al Hushain, bahwa dia mendengar A’raj berkata : “Saya tidak mendapatkan orang-orang melainkan mereka melaknat orang-orang kafir pada bulan ramadhan”. Al A’raj berkata: “Imam sholatnya membaca surah Al Baqarah dalam 8 rakaat. Jika saja imam itu membacanya untuk 12 rakaat maka orang-orang akan mengatakan imam meringankan bacaannya”.
235 – وَحَدَّثَنِيْ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِيْ بَكْرٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبِيْ يَقُوْلُ كُنَّا نَنْصَرِفُ فِيْ رَمَضَانَ فَنَسْتَعْجِلُ الْخَدَمَ بِالطَّعَامِ مَخَافَةَ الْفَجْرِ
235. Telah menceriterakan kepadaku Malik dari Abdullah bin Abu Bakar, dia berkata: “Saya mendengar Bapakku berkata: “Pada bulan Ramadhan kami keluar masjid (selesai sholat) segera bergegas mempersiapkan makan (sahur) karena takut datangnya fajar (subuh)”.
PERANG UMMAT ISLAM AKHIR ZAMAN
“Pada akhirnya umat Islam akan menjadi pasukan
perang: satu pasukan di Syam, satu pasukan di Yaman, dan satu pasukan lagi di
Iraq. Ibnu Hawalah bertanya: Wahai Rasulullah, pilihkan untukku jika aku
mengalaminya. Nabi saw: Hendaklah kalian memilih Syam, karena ia adalah negeri
pilihan Allah, yang Allah kumpulkan di sana hamba-hamba pilihan-Nya, jika tak
bisa hendaklah kalian memilih Yaman dan berilah minum (hewan kalian) dari
kolam-kolam (di lembahnya), karena Allah menjamin untukku Negeri Syam dan
penduduknya.”
(Shahih, HR. Abu Dawud (2483) Imam Ahmad (4/110) Al-Hakim, dan Ibnu Hibban)
Ada tiga Negara Islam yang disebut
banyak hadist karena Kemuliaan dan peran pentingnya dalam perang akhir zaman
menghadapi musuh musuh Islam, tiga negara yang dimuliakan tersebut adalah Iraq,
Yaman dan Syams (Suriah, Palestina, Libanon).
Senin, 06 Februari 2023
ALLAH DI ARSY TETAPI DIA SANGAT DEKAT
ALLAH DI ATAS ARSY
‘Dalil Arsy dan yang menyatakan bahwa Allah sangat dekat dengan kita:
إِنَّ رَبَّكُمُ اللهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ …
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam diatas ‘Arsy…” (al-A’raf (7): 54).
Ayat-ayat yang menyebutkan bahwa Allah bersemayam di atas ‘Arsy diulang sebanyak 8 kali, pada surat Yunus (10): 3, ar-Ra’d (13):2, Thaha (20):5, al-Furqan (25):59, al-Qasas (28):14, as-Sajdah (32): 4, Fushilat (41): 11, an-Najm (53): 6 dan al-Hadid (57): 4
Ayat-ayat tersebut semuanya menjelaskan bahwa Allah bersemayam diatas ‘Arsy.
Hadits dari Abu Hurairah rodiallahu’anhu, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda:
لَمَّا قَضَى اللَّهُ الْخَلْقَ كَتَبَ فِي كِتَابِهِ -فَهُوَ عِنْدَهُ فَوْقَ الْعَرْشِ- إِنَّ رَحْمَتِي غَلَبَتْ غَضَبِي
“Ketika Allah menciptakan makhluk , Dia menuliskan di kitab-Nya (Al-Lauh Al-Mahfuzh) – dan kitab itu bersama-Nya di atas ‘Arsy – : “Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemarahan-Ku.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Hadits Abu Hurairah rodiallahu’anhu juga bahwa Nabi shollallahu’alaihiwasallam memegang tangannya (Abu Hurairah) dan berkata:
يَا أَبَا هُرَيْرَةَ، إِنَّ اللهَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرَضِيْنَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ، ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ
“Wahai Abu Hurairah, sesungguhnya Allah menciptakan langit dan bumi serta apa-apa yang ada diantara keduanya dalam enam hari, kemudian Dia berada di atas ‘Arsy.” (HR. An-Nasai dalam As-Sunan Al-Kubra, dishahihkan Al-Albani dalam Mukhtasharul ‘Uluw)
ALLAH SANGAT DEKAT
Adapun ayat-ayat yang menunjukkan bahwa Allah adalah dekat disebutkan dalam al-Qur’an sebanyak 5 kali, antara lain ialah:
….وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيد….
“ … dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya…” (Qaf (50): 16). Kemudian disebutkan juga pada: surat al-Baqarah (2): 186, Hud (11): 61, Saba’ (34): 50 dan al-Waqi’ah (56): 85.
Ayat-ayat tesebut memberikan pengertian bahwa Allah sangat dekat kepada kita. Jika dilihat secara sepintas, seakan-akan ayat-ayat tersebut bertentangan, antara ayat yang menyatakan bahwa Allah adalah jauh (Arsy), dan ayat yang menyatakan bahwa Allah adalah dekat. Sebenarnya ayat-ayat tersebut tidaklah bertentangan, karena Allah itu tidak ada yang sebanding dengan DIA.
,قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada yang setara dengan Dia."
BERAMALLAH, KARENA PERISTIWA KIAMAT ITU SUNGGUH BERAT
Dari Ibnu
‘Abbas, ia mendengar Nabi SAW bersabda dalam khutbahnya, “Sesungguhnya kamu
sekalian akan menemui Allah dengan berjalan kaki, tidak beralas kaki, telanjang
dan belum berkhitan”. [HR. Muslim juz 4, hal. 2194]
عَنْ عَدِيّ بْنِ حَاتِمٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا مِنْكُمْ مِنْ
رَجُلٍ اِلاَّ سَيُكَلّمُهُ رَبُّهُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ وَ لَيْسَ بَيْنَهُ وَ
بَيْنَهُ تُرْجُمَانٌ ثُمَّ يَنْظُرُ اَيْمَنَ مِنْهُ فَلاَ يَرَى شَيْئًا اِلاَّ
شَيْئًا قَدَّمَهُ، ثُمَّ يَنْظُرُ اَشْأَمَ مِنْهُ فَلاَ يَرَى شَيْئًا اِلاَّ
شَيْئًا قَدَّمَهُ، ثُمَّ يَنْظُرُ تِلْقَاءَ وَجْهِهِ فَتَسْتَقْبِلُهُ النَّارُ،
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ اَنْ يَقِيَ وَجْهَهُ النَّارَ
وَ لَوْ بِشِقّ تَمْرَةٍ فَلْيَفْعَلْ. الترمذى 4: 26
Dari ’Adiy bin
Hatim, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang diantara kalian
kecuali Tuhannya akan bicara dengannya pada hari qiyamat dan tidak ada antara
Dia dan antaranya seorang penerjemah, kemudian ia menoleh ke kanannya, lalu ia
tidak melihat sesuatu kecuali sesuatu yang telah ia lakukan, kemudian ia
melihat ke kirinya, maka ia tidak melihat sesuatu kecuali sesuatu yang telah ia
lakukan. Kemudian ia melihat di mukanya maka neraka menghadapinya”. Rasulullah
SAW bersaba, “Barangsiapa diantara kalian dapat menjaga dirinya dari api neraka
biarpun dengan sepotong kurma, maka hendaklah ia lakukan”. [HR. Tirmidzi
juz 4, hal. 35]
عَنْ اَبِى بَرْزَةَ اْلاَسْلَمِيّ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ
تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا اَفْنَاهُ وَ عَنْ
عِلْمِهِ فِيْمَا فَعَلَ وَ عَنْ مَالِهِ مِنْ اَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَ فِيْمَا
اَنْفَقَهُ وَ عَنْ جِسْمِهِ فِيْمَا اَبْلاَهُ. الترمذى 4: 36
Dari Abu Barzah
Al-Aslamiy, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Kedua telapak kaki seseorang
tidak pindah-pindah sehingga ia ditanya tentang umurnya dalam apasaja ia
habiskan, tentang ilmunya dalam apasaja ia lakukan dan tentang hartanya
darimana ia memperolehnya dan dalam apasaja ia belanjakan, dan tentang tubuhnya
dalam apasaja ia sibukkan”. [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 36]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اَتَدْرُوْنَ مَا
اْلمُفْلِسُ؟ قَالُوْا الْمُفْلِسُ فِيْنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَ لاَ مَتَاعَ. قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ ص: اْلمُفْلِسُ مِنْ اُمَّتّى مَنْ يَأْتِى يَوْمَ اْلقِيَامَةِ
بِصَلاَةٍ وَ صِيَامٍ وَ زَكَاةٍ وَ يَاْتِى قَدْ شَتَمَ هذَا وَ قَذَفَ هذَا وَ
أَكَلَ مَالَ هذَا وَ سَفَكَ دَمَ هذَا وَ ضَرَبَ هذَا فَيَقْعُدُ فَيُقْتَصُّ
هذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ
قَبْلَ اَنْ يُقْتَصَّ مَا عَلَيْهِ مِنَ الْخَطَايَا أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ
فَطُرِحَ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِى النَّارِ. الترمذى 4 :
36
Dari Abu
Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Apakah kamu tahu siapa orang yang
pailit itu ?”. Mereka menjawab, “Ya Rasulullah, orang yang pailit diantara kami
adalah orang yang tidak punya uang dan tidak punya barang”. Rasulullah SAW
bersabda, “Orang yang pailit dari ummatku adalah orang yang datang pada hari
qiyamat dengan membawa amal shalat, puasa dan zakat, dan ia juga datang dengan
menghina orang ini, menuduh zina kepada orang ini, memakan harta orang ini,
menumpahkan darah orang ini, dan memukul orang ini. Lalu ia duduk, maka orang
ini diambilkan dari kebaikan-kebaikannya dan orang ini juga diambilkan dari
kebaikan-kebaikannya. Jika habis kebaikannya padahal belum lunas
kesalahan-kesalahannya maka kesalahan-kesalahan orang yang pernah didhalimi itu
diambil dan diberikan kepadanya, kemudian ia dilemparkan ke neraka”. [HR. Tirmidzi
juz 4, hal. 36]
BERAMALLAH WALAU DENGAN SEPARO KURMA
عَنْ عَدِيّ بْنِ حَاتِمٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا مِنْكُمْ مِنْ
رَجُلٍ اِلاَّ سَيُكَلّمُهُ رَبُّهُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ وَ لَيْسَ بَيْنَهُ وَ
بَيْنَهُ تُرْجُمَانٌ ثُمَّ يَنْظُرُ اَيْمَنَ مِنْهُ فَلاَ يَرَى شَيْئًا اِلاَّ
شَيْئًا قَدَّمَهُ، ثُمَّ يَنْظُرُ اَشْأَمَ مِنْهُ فَلاَ يَرَى شَيْئًا اِلاَّ
شَيْئًا قَدَّمَهُ، ثُمَّ يَنْظُرُ تِلْقَاءَ وَجْهِهِ فَتَسْتَقْبِلُهُ النَّارُ،
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ اَنْ يَقِيَ وَجْهَهُ النَّارَ
وَ لَوْ بِشِقّ تَمْرَةٍ فَلْيَفْعَلْ. الترمذى 4: 26
Dari ’Adi bin
Hatim, ia berkata : Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah seorang diantara kalian
kecuali Tuhannya akan bicara dengannya pada hari qiyamat dan tidak ada antara
Dia dan antaranya seorang penerjemah, kemudian ia menoleh ke kanannya, lalu ia
tidak melihat sesuatu kecuali sesuatu yang telah ia lakukan, kemudian ia
melihat ke kirinya, maka ia tidak melihat sesuatu kecuali sesuatu yang telah ia
lakukan. Kemudian ia melihat di mukanya maka neraka menghadapinya”. Rasulullah
SAW bersaba, “Barangsiapa diantara kalian dapat menjaga dirinya dari api neraka
biarpun dengan sepotong kurma, maka hendaklah ia lakukan”. [HR. Tirmidzi
juz 4, hal. 35]