Senin, 06 Februari 2023

ALLAH DI ARSY TETAPI DIA SANGAT DEKAT

ALLAH DI ATAS ARSY

‘Dalil Arsy dan yang menyatakan bahwa Allah sangat dekat dengan kita:


إِنَّ رَبَّكُمُ اللهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ …

“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam diatas ‘Arsy…” (al-A’raf (7): 54).

Ayat-ayat yang menyebutkan bahwa Allah bersemayam di atas ‘Arsy diulang sebanyak 8 kali, pada surat Yunus (10): 3, ar-Ra’d (13):2, Thaha (20):5, al-Furqan (25):59, al-Qasas (28):14, as-Sajdah (32): 4, Fushilat (41): 11, an-Najm (53): 6 dan al-Hadid (57): 4

Ayat-ayat tersebut semuanya menjelaskan bahwa Allah bersemayam diatas ‘Arsy.

Hadits dari Abu Hurairah rodiallahu’anhu, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda:

لَمَّا قَضَى اللَّهُ الْخَلْقَ كَتَبَ فِي كِتَابِهِ -فَهُوَ عِنْدَهُ فَوْقَ الْعَرْشِ- إِنَّ رَحْمَتِي غَلَبَتْ غَضَبِي

“Ketika Allah menciptakan makhluk , Dia menuliskan di kitab-Nya (Al-Lauh Al-Mahfuzh) – dan kitab itu bersama-Nya di atas ‘Arsy – : “Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemarahan-Ku.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Hadits Abu Hurairah rodiallahu’anhu juga bahwa Nabi shollallahu’alaihiwasallam memegang tangannya (Abu Hurairah) dan berkata:

يَا أَبَا هُرَيْرَةَ، إِنَّ اللهَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرَضِيْنَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ، ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ

Wahai Abu Hurairah, sesungguhnya Allah menciptakan langit dan bumi serta apa-apa yang ada diantara keduanya dalam enam hari, kemudian Dia berada di atas ‘Arsy.” (HR. An-Nasai dalam As-Sunan Al-Kubra, dishahihkan Al-Albani dalam Mukhtasharul ‘Uluw)


ALLAH SANGAT DEKAT

Adapun ayat-ayat yang menunjukkan bahwa Allah adalah dekat disebutkan dalam al-Qur’an sebanyak 5 kali, antara lain ialah:

….وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيد….

dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya…” (Qaf (50): 16). Kemudian disebutkan juga pada: surat al-Baqarah (2): 186, Hud (11): 61, Saba’ (34): 50 dan al-Waqi’ah (56): 85.

Ayat-ayat tesebut memberikan pengertian bahwa Allah sangat dekat kepada kita. Jika dilihat secara sepintas, seakan-akan ayat-ayat tersebut bertentangan, antara ayat yang menyatakan bahwa Allah adalah jauh (Arsy), dan ayat yang menyatakan bahwa Allah adalah dekat. Sebenarnya ayat-ayat tersebut tidaklah bertentangan, karena Allah itu tidak ada yang sebanding dengan DIA. 

,قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ  لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ  وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada yang setara dengan Dia."


BERAMALLAH, KARENA PERISTIWA KIAMAT ITU SUNGGUH BERAT

 

 عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ سَمِعَ النَّبِيَّ ص يَخْطُبُ وَ هُوَ يَقُوْلُ: اِنَّكُمْ مُلاَقُو اللهِ مُشَاةً حُفَاةً عُرَاةً غُرْلاً. مسلم 4: 2194

Dari Ibnu ‘Abbas, ia mendengar Nabi SAW bersabda dalam khutbahnya, “Sesungguhnya kamu sekalian akan menemui Allah dengan berjalan kaki, tidak beralas kaki, telanjang dan belum berkhitan”. [HR. Muslim juz 4, hal. 2194]

عَنْ عَدِيّ بْنِ حَاتِمٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا مِنْكُمْ مِنْ رَجُلٍ اِلاَّ سَيُكَلّمُهُ رَبُّهُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ وَ لَيْسَ بَيْنَهُ وَ بَيْنَهُ تُرْجُمَانٌ ثُمَّ يَنْظُرُ اَيْمَنَ مِنْهُ فَلاَ يَرَى شَيْئًا اِلاَّ شَيْئًا قَدَّمَهُ، ثُمَّ يَنْظُرُ اَشْأَمَ مِنْهُ فَلاَ يَرَى شَيْئًا اِلاَّ شَيْئًا قَدَّمَهُ، ثُمَّ يَنْظُرُ تِلْقَاءَ وَجْهِهِ فَتَسْتَقْبِلُهُ النَّارُ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ اَنْ يَقِيَ وَجْهَهُ النَّارَ وَ لَوْ بِشِقّ تَمْرَةٍ فَلْيَفْعَلْ. الترمذى 4: 26

Dari ’Adiy bin Hatim, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang diantara kalian kecuali Tuhannya akan bicara dengannya pada hari qiyamat dan tidak ada antara Dia dan antaranya seorang penerjemah, kemudian ia menoleh ke kanannya, lalu ia tidak melihat sesuatu kecuali sesuatu yang telah ia lakukan, kemudian ia melihat ke kirinya, maka ia tidak melihat sesuatu kecuali sesuatu yang telah ia lakukan. Kemudian ia melihat di mukanya maka neraka menghadapinya”. Rasulullah SAW bersaba, “Barangsiapa diantara kalian dapat menjaga dirinya dari api neraka biarpun dengan sepotong kurma, maka hendaklah ia lakukan”. [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 35]

عَنْ اَبِى بَرْزَةَ اْلاَسْلَمِيّ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا اَفْنَاهُ وَ عَنْ عِلْمِهِ فِيْمَا فَعَلَ وَ عَنْ مَالِهِ مِنْ اَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَ فِيْمَا اَنْفَقَهُ وَ عَنْ جِسْمِهِ فِيْمَا اَبْلاَهُ. الترمذى 4: 36

Dari Abu Barzah Al-Aslamiy, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Kedua telapak kaki seseorang tidak pindah-pindah sehingga ia ditanya tentang umurnya dalam apasaja ia habiskan, tentang ilmunya dalam apasaja ia lakukan dan tentang hartanya darimana ia memperolehnya dan dalam apasaja ia belanjakan, dan tentang tubuhnya dalam apasaja ia sibukkan”. [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 36]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اَتَدْرُوْنَ مَا اْلمُفْلِسُ؟ قَالُوْا الْمُفْلِسُ فِيْنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَ لاَ مَتَاعَ. قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اْلمُفْلِسُ مِنْ اُمَّتّى مَنْ يَأْتِى يَوْمَ اْلقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَ صِيَامٍ وَ زَكَاةٍ وَ يَاْتِى قَدْ شَتَمَ هذَا وَ قَذَفَ هذَا وَ أَكَلَ مَالَ هذَا وَ سَفَكَ دَمَ هذَا وَ ضَرَبَ هذَا فَيَقْعُدُ فَيُقْتَصُّ هذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ اَنْ يُقْتَصَّ مَا عَلَيْهِ مِنَ الْخَطَايَا أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِى النَّارِ. الترمذى 4 : 36

Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Apakah kamu tahu siapa orang yang pailit itu ?”. Mereka menjawab, “Ya Rasulullah, orang yang pailit diantara kami adalah orang yang tidak punya uang dan tidak punya barang”. Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang pailit dari ummatku adalah orang yang datang pada hari qiyamat dengan membawa amal shalat, puasa dan zakat, dan ia juga datang dengan menghina orang ini, menuduh zina kepada orang ini, memakan harta orang ini, menumpahkan darah orang ini, dan memukul orang ini. Lalu ia duduk, maka orang ini diambilkan dari kebaikan-kebaikannya dan orang ini juga diambilkan dari kebaikan-kebaikannya. Jika habis kebaikannya padahal belum lunas kesalahan-kesalahannya maka kesalahan-kesalahan orang yang pernah didhalimi itu diambil dan diberikan kepadanya, kemudian ia dilemparkan ke neraka”. [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 36]

BERAMALLAH WALAU DENGAN SEPARO KURMA

 

 

عَنْ عَدِيّ بْنِ حَاتِمٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا مِنْكُمْ مِنْ رَجُلٍ اِلاَّ سَيُكَلّمُهُ رَبُّهُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ وَ لَيْسَ بَيْنَهُ وَ بَيْنَهُ تُرْجُمَانٌ ثُمَّ يَنْظُرُ اَيْمَنَ مِنْهُ فَلاَ يَرَى شَيْئًا اِلاَّ شَيْئًا قَدَّمَهُ، ثُمَّ يَنْظُرُ اَشْأَمَ مِنْهُ فَلاَ يَرَى شَيْئًا اِلاَّ شَيْئًا قَدَّمَهُ، ثُمَّ يَنْظُرُ تِلْقَاءَ وَجْهِهِ فَتَسْتَقْبِلُهُ النَّارُ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ اَنْ يَقِيَ وَجْهَهُ النَّارَ وَ لَوْ بِشِقّ تَمْرَةٍ فَلْيَفْعَلْ. الترمذى 4: 26

Dari ’Adi bin Hatim, ia berkata : Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah seorang diantara kalian kecuali Tuhannya akan bicara dengannya pada hari qiyamat dan tidak ada antara Dia dan antaranya seorang penerjemah, kemudian ia menoleh ke kanannya, lalu ia tidak melihat sesuatu kecuali sesuatu yang telah ia lakukan, kemudian ia melihat ke kirinya, maka ia tidak melihat sesuatu kecuali sesuatu yang telah ia lakukan. Kemudian ia melihat di mukanya maka neraka menghadapinya”. Rasulullah SAW bersaba, “Barangsiapa diantara kalian dapat menjaga dirinya dari api neraka biarpun dengan sepotong kurma, maka hendaklah ia lakukan”. [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 35]