Dari Ibnu
‘Abbas, ia mendengar Nabi SAW bersabda dalam khutbahnya, “Sesungguhnya kamu
sekalian akan menemui Allah dengan berjalan kaki, tidak beralas kaki, telanjang
dan belum berkhitan”. [HR. Muslim juz 4, hal. 2194]
عَنْ عَدِيّ بْنِ حَاتِمٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا مِنْكُمْ مِنْ
رَجُلٍ اِلاَّ سَيُكَلّمُهُ رَبُّهُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ وَ لَيْسَ بَيْنَهُ وَ
بَيْنَهُ تُرْجُمَانٌ ثُمَّ يَنْظُرُ اَيْمَنَ مِنْهُ فَلاَ يَرَى شَيْئًا اِلاَّ
شَيْئًا قَدَّمَهُ، ثُمَّ يَنْظُرُ اَشْأَمَ مِنْهُ فَلاَ يَرَى شَيْئًا اِلاَّ
شَيْئًا قَدَّمَهُ، ثُمَّ يَنْظُرُ تِلْقَاءَ وَجْهِهِ فَتَسْتَقْبِلُهُ النَّارُ،
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ اَنْ يَقِيَ وَجْهَهُ النَّارَ
وَ لَوْ بِشِقّ تَمْرَةٍ فَلْيَفْعَلْ. الترمذى 4: 26
Dari ’Adiy bin
Hatim, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang diantara kalian
kecuali Tuhannya akan bicara dengannya pada hari qiyamat dan tidak ada antara
Dia dan antaranya seorang penerjemah, kemudian ia menoleh ke kanannya, lalu ia
tidak melihat sesuatu kecuali sesuatu yang telah ia lakukan, kemudian ia
melihat ke kirinya, maka ia tidak melihat sesuatu kecuali sesuatu yang telah ia
lakukan. Kemudian ia melihat di mukanya maka neraka menghadapinya”. Rasulullah
SAW bersaba, “Barangsiapa diantara kalian dapat menjaga dirinya dari api neraka
biarpun dengan sepotong kurma, maka hendaklah ia lakukan”. [HR. Tirmidzi
juz 4, hal. 35]
عَنْ اَبِى بَرْزَةَ اْلاَسْلَمِيّ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ
تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا اَفْنَاهُ وَ عَنْ
عِلْمِهِ فِيْمَا فَعَلَ وَ عَنْ مَالِهِ مِنْ اَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَ فِيْمَا
اَنْفَقَهُ وَ عَنْ جِسْمِهِ فِيْمَا اَبْلاَهُ. الترمذى 4: 36
Dari Abu Barzah
Al-Aslamiy, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Kedua telapak kaki seseorang
tidak pindah-pindah sehingga ia ditanya tentang umurnya dalam apasaja ia
habiskan, tentang ilmunya dalam apasaja ia lakukan dan tentang hartanya
darimana ia memperolehnya dan dalam apasaja ia belanjakan, dan tentang tubuhnya
dalam apasaja ia sibukkan”. [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 36]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اَتَدْرُوْنَ مَا
اْلمُفْلِسُ؟ قَالُوْا الْمُفْلِسُ فِيْنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَ لاَ مَتَاعَ. قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ ص: اْلمُفْلِسُ مِنْ اُمَّتّى مَنْ يَأْتِى يَوْمَ اْلقِيَامَةِ
بِصَلاَةٍ وَ صِيَامٍ وَ زَكَاةٍ وَ يَاْتِى قَدْ شَتَمَ هذَا وَ قَذَفَ هذَا وَ
أَكَلَ مَالَ هذَا وَ سَفَكَ دَمَ هذَا وَ ضَرَبَ هذَا فَيَقْعُدُ فَيُقْتَصُّ
هذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ
قَبْلَ اَنْ يُقْتَصَّ مَا عَلَيْهِ مِنَ الْخَطَايَا أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ
فَطُرِحَ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِى النَّارِ. الترمذى 4 :
36
Dari Abu
Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Apakah kamu tahu siapa orang yang
pailit itu ?”. Mereka menjawab, “Ya Rasulullah, orang yang pailit diantara kami
adalah orang yang tidak punya uang dan tidak punya barang”. Rasulullah SAW
bersabda, “Orang yang pailit dari ummatku adalah orang yang datang pada hari
qiyamat dengan membawa amal shalat, puasa dan zakat, dan ia juga datang dengan
menghina orang ini, menuduh zina kepada orang ini, memakan harta orang ini,
menumpahkan darah orang ini, dan memukul orang ini. Lalu ia duduk, maka orang
ini diambilkan dari kebaikan-kebaikannya dan orang ini juga diambilkan dari
kebaikan-kebaikannya. Jika habis kebaikannya padahal belum lunas
kesalahan-kesalahannya maka kesalahan-kesalahan orang yang pernah didhalimi itu
diambil dan diberikan kepadanya, kemudian ia dilemparkan ke neraka”. [HR. Tirmidzi
juz 4, hal. 36]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar